Selasa, 24 Maret 2009

Studi Kegiatan Budidaya Udang Vaname (Litopenaues vannamae)
Milik H. Supardi Di Desa Wonorejo Kecamatan Kaliwungu
Kabupaten Kendal Propinsi Jawa Tengah.
Oleh :
(Indah Susilowati *, Ana Kristianti**, Deliana R. Pridaningsih**, Dewi Kresnasari**,
Lisa Fajar Indriana**, Maya Puspita**, Mukhlisin**, Rheza Mahardika WP**,

Samsul Rizal**, Zaenal Aristanto**)

Udang vaname tergolong mudah dibudidayakan, sangat toleran terhadap kepadatan yang tinggi, dan membutuhkan biaya pakan yang relatif lebih murah. Karena itu, beberapa tahun terakhir banyak petambak udang di tanah air yang mengusahakannya. Komoditas udang yang saat ini dibudidayakan di Indonesia adalah jenis udang vaname dan udang windu. Udang vaname telah berhasil dibudidayakan dengan menerapkan teknologi intensif, sedangkan udang windu yang mengalami kegagalan budidaya akibat serangan penyakit, terutama bintik putih (white spot). Pengembangan udang vaname sangat penting karena pertumbuhannya cepat dan dapat mencapai ukuran yang besar serta bila dimasak warnanya berubah menjadi berwarna merah cerah sehingga mampu menumbuhkan selera konsumen.

Foto : Tambak dan udang vaname milik H. Supardi


Lahan yang ideal untuk budidaya udang vaname harus di desain sedemikian mungkin dengan saluran utama yang berfungsi sebagai pemisah dari petakan tambak lainnya dan sumber air juga berasal dari air tanah dengan kedalaman 32 m. Cara budidaya yang dilakukan oleh H. Supardi sama dengan yang dilakukan pada umumnya oleh pembudidaya. Hamparan atau lokasi budidaya yang baik menurut H. Supardi yaitu hamparan atau lokasi budidaya yang dikelilingi oleh sungai dan jauh dari lokasi budidaya yang lain seperti ikan bandeng dan juga hewan-hewan liar yang dapat membawa penyakit dan juga bersifat hama ataupun predator. Tempat untuk memasukan air (inlet) dan juga tempat keluarnya air (outlet) sisa budidaya harus terpisah. Hasil analisis penerimaan dan biaya total yang dikeluarkan oleh H. Suparid dalam usaha ini diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,644 dan menunjukkan usaha budidaya ini masih menguntungkan dan dapat dilanjutkan dimasa yang akan datang.

*Dosen Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro
** Mahasiswa Magister Manajemen Sumberdaya Pantai Universitas Diponegoro

0 komentar:

Posting Komentar